Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional, Tjatur Sapto Edy, mengatakan fraksi yang dipimpinnya akan mengirim surat ke Badan Urusan Rumah Tangga DPR perihal pembangunan gedung baru DPR. Dalam surat itu, PAN akan mengusulkan desain gedung dibahas di Rapat Paripurna DPR.
"Kami sedang menyiapkan surat, mas Teguh Juwarno (anggota fraksi PAN) sedang kirim surat ke BURT untuk usulkan desain itu. Detailengineering design gedung baru harus dibahas di paripurna," kata Tjatur di Gedung DPR, Kamis, 31 Maret 2011.
PAN memahami, rencana pembangunan gedung baru DPR sulit untuk dibatalkan. Karena rencana ini telah masuk rencana strategis (Renstra) DPR 2010-2011, yang telah disetujui Rapat Paripurna DPR pada 29 Juli 2010 lalu. "Renstra itu tidak bisa dicabut," jelas Tjatur.
Namun, menurut Tjatur, pembahasan desain gedung baru masih bisa dilakukan. Dengan demikian, anggaran yang awalnya direncanakan sebesar lebih dari Rp1 triliun itu bisa ditekan lebih hemat.
"Persoalan gedung untuk bentuk seperti itu, standar kemewahan, standar harga, itu semua harus diputuskan di paripurna. Kami minta agendakan di Bamus (Badan Musyawarah DPR), kemudian Bamus agendakan ke paripurna," jelas Tjatur.
Sedangkan Wakil Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding mengusulkan agar pimpinan DPR menggelar rapat konsultasi ulang membahas pembangunan gedung baru DPR, yang melibatkan pimpinan DPR, pimpinan fraksi dan BURT.
Usulan ini diakui Karding sebagai langkah mundur. Tapi ini harus dilakukan sebagai bentuk respons penolakan masyarakat terhadap pembangunan gedung yang dianggap mubazir dan menghabiskan uang negara. "Ini lembaga politik, tidak perlu malu. Kan tugasnya memang merespons aspirasi masyarakat," ucap Karding di Gedung DPR, hari ini.
http://politik.vivanews.com/news/read/212353-pan-minta-desain-gedung-dibahas-paripurna
"Kami sedang menyiapkan surat, mas Teguh Juwarno (anggota fraksi PAN) sedang kirim surat ke BURT untuk usulkan desain itu. Detailengineering design gedung baru harus dibahas di paripurna," kata Tjatur di Gedung DPR, Kamis, 31 Maret 2011.
PAN memahami, rencana pembangunan gedung baru DPR sulit untuk dibatalkan. Karena rencana ini telah masuk rencana strategis (Renstra) DPR 2010-2011, yang telah disetujui Rapat Paripurna DPR pada 29 Juli 2010 lalu. "Renstra itu tidak bisa dicabut," jelas Tjatur.
Namun, menurut Tjatur, pembahasan desain gedung baru masih bisa dilakukan. Dengan demikian, anggaran yang awalnya direncanakan sebesar lebih dari Rp1 triliun itu bisa ditekan lebih hemat.
"Persoalan gedung untuk bentuk seperti itu, standar kemewahan, standar harga, itu semua harus diputuskan di paripurna. Kami minta agendakan di Bamus (Badan Musyawarah DPR), kemudian Bamus agendakan ke paripurna," jelas Tjatur.
Sedangkan Wakil Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding mengusulkan agar pimpinan DPR menggelar rapat konsultasi ulang membahas pembangunan gedung baru DPR, yang melibatkan pimpinan DPR, pimpinan fraksi dan BURT.
Usulan ini diakui Karding sebagai langkah mundur. Tapi ini harus dilakukan sebagai bentuk respons penolakan masyarakat terhadap pembangunan gedung yang dianggap mubazir dan menghabiskan uang negara. "Ini lembaga politik, tidak perlu malu. Kan tugasnya memang merespons aspirasi masyarakat," ucap Karding di Gedung DPR, hari ini.
http://politik.vivanews.com/news/read/212353-pan-minta-desain-gedung-dibahas-paripurna